Kamis, 29 Desember 2011

tugas TI ( bioinformatic of aquaculture )

Bioinformatika merupakan ilmu terapan yang lahir dari perkembangan teknologi informasi dibidang molekular. Bermacam database telah dibuat dan banyak perangkat lunak telah diciptakan. Aplikasi TI dalam bidang biologi/life sciences telah melahirkan bidang Bioinformatika.

Penggunaan Protein Rekombinan Hormon Pertumbuhan untuk Memacu Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)


Abstrak : Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah spesies target revitalisasi perikanan untuk tujuan konsumsi dalam negeri, yang diharapkan produksinya terus meningkat setiap tahun. Target produksi ikan gurame nasional tahun 2007 belum tercapai (Nurdjana, 2008). Rendahnya kualitas benih dan pakan yang digunakan petani ikan diduga merupakan faktor utama penyebab target produksi nasional tersebut tidak terealisasi. Kualitas benih ikan dapat ditingkatkan melalui aplikasi metode selektif breeding, hibridisasi, poliploidisasi (triploidisasi), dan transgenesis.

 Namun demikian, teknik pemijahan ikan gurame secara terkontrol/buatan sebagai prasyarat bagi teknologi-teknologi tersebut belum tersedia. Pendekatan lain yang bisa digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan gurame adalah pemberian pakan berkualitas tinggi; kadar protein tinggi. Pakan buatan untuk memacu pertumbuhan ikan gurame mulai dari benih hingga untuk pembesaran disarankan menggunakan kadar protein tinggi, 33,9-43,3% (Mokoginta et al., 1994).

Persentase kadar protein yang cukup tinggi tersebut, diduga menjadi salah satu penyebab petani kurang tertarik untuk menggunakannya, karena pakan yang memiliki protein tinggi adalah lebih mahal dibandingkan dengan pakan dengan kandungan protein rendah. Umumnya petani memberi makan ikan gurame berupa pakan buatan yang mengandung protein <30% atau dengan daun talas saja. Pakan dengan kadar protein rendah, sekitar 28%, yang ditambahkan bahan stimulan pemacu pertumbuhan ikan, atau pemberian pakan alami diperkaya dengan bahan stimulan tersebut diduga menjadi alternatif untuk mengatasi masalah rendahnya kecepatan tumbuh ikan gurame.

http://kuliah-ikan.blogspot.com/2011/02/jurnal-penggunaan-protein-rekombinan.html

 

Jumat, 16 Desember 2011

Analisis Jurnal Penginderaan Jauh dan SIG



 Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis ( SIG ) di manfaatikan untuk evaluasi potensi lahan yang sesuai untuk budidaya tambak. Parameter yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan lahan saat itu yang di peroleh dari hasil analisis inderaja, topografis atau lahan menghasilkan 4 (empat) tingkat kesesuai, yaitu :
1)      Sesuai
2)      Agak sesuai
3)      Kurang sesuai, dan
4)      Tidak sesuai

Penentuan kesesuain lahan tambak biasanya menggunakan cara yang masih manual,
yaitu dengan turun langsung ke daerah yang di anggap memiliki potensi sebagai lahan tambak. Akan tetapi cara tersebut di anggap todak efisien dan membutuhkan biaya yang banyak, alterrnatif  yang dapat di gunkan adalah dengan menggunakan penginderaan jauh (inderaja) dan sistem informasi geografis (SIG), sehingga mendapatkan data-data mengenai
lahan yang potensial untuk tambak secara cepat dan dengan cakupan yang luas. Pengolahan analisis data inderaja landsat dan sistem informasi geografis  terdiri dari beberapa tahapn kegiatan yaitu :
a.       Koreksi Radiometris
Koreksi ini melakukan untuk memperkecil kesalahan yang di sebabkan  oleh faktor awan dari atmosfer. Salah satu cara yang di lakukan adalah dengan menyamakan histogram antar masing-masing kanal yang di miliki.

b.      Koreksi Geometris
Kelengkungan bumi menghasilkan jarak antar titik menjadi tidak sama di seluruh permukaan bumi. Koreksi geometrik akanmemperkecil kesalahan tersebut sehingga jarak antar titik dapat mendekati bidang datar.

c.       Analisis Visual
Kemampuan data inderaja Landsat dengan kombinasi kanal Nang berbeda dengan manfaat untuk kebutuhan analisis visual.

d.      KlasifikasiPenutup Lahan
Klasifikasi penutupan lahan dilakukan secara digital. Teknik klasifikasi yang digunakan adalah metode Supervised. Langkah awal adalah membentuk traning sample dan menguji training sample tersebut dilakukan proses klasifikasi secara digital, dimana obyek dengan nilai statistik terdekat dikelompokan menjadi kelas sesuai dengan kelas training sample yang di ambil.

e.       Potensi Lahan untuk Tambak
Penentuan potensi lahan untuk tambak adalah dengan menilai kualitas suatu lahan dengan persyaratan yang harus di penuhi  untuk pengembangan lahan tambak.


Parameter kimia  dan parameter  sosial ekonomi tidak  di masukkan dalam analisis ini. Hasil yang di peroleh  dari analisis SIG (GIS) dapat menunjukkan  lahan yang sesuai untuki pengembangan tambak berdasarkan parameter-parameter tersebut. Kelas kesesuai lahan di mulai dengan kelas ‘’Sesuai’’ karena lolok ukur yang digunakan tidak sama. Parameter yang di gunakan adalah sebagai berikut :

a.Parameter 1: Penggunaan Lahan saat ini
b. Parameter 2 : Topografi / Kemiringan Lahan
c. Parameter 3 : Jenis Tanah
d. Parameter 4 :  Iklim ( Curah hujan tahunan dan jumlah bulan yang kering )